Monday, April 6, 2009

KETAWA!!! salahke?

KAH KAH KAH...HAAAAHAHHHAAHAHAA...

Aduss...bingit telinga kekadang bile dengar org ketawa bahak camni..seram pun ade bile tang bunyi yg seolah menyeringai tu..kalah la pontianak! hmm..org putih kate "laughter is the best medicine" tapi dalam islam ade cara2 kalo nk ketawa pon...kesopanannye pon ade diajar dalam islam..islam kan lengkap sume die ajar kite.. kalo laki yang gelak camtu rase cam x heran walopon sebenanye x elok jugak (can org jahat je :p )..tp slalu yg sy dengar ni dr kalangan prmpuan..ish ish.. kadang2 bende x lawak pon gelak macam nk pecah perut...kan x sopan tu..hmm..penah x dengar mak korang tegur bile kita seronok sgt dn ketawa kuat2.."jgn seronok sgt kang malam menangis, tido kang ngigau"..mesti ade hikmah nape mak kite cakap camtu kan?? Ape kate kita hayati nasihat kat bawah ni:

Menjelang perpisahannya dengan Nabi Musa as, Nabi Khidir as, memberi nasihat, "Hai Musa, janganlah terlalu banyak bicara, dan jangan pergi tanpa perlu, dan jangan banyak tertawa, juga jangan mentertawakan orang yang berbuat salah, dan tangisilah dosa-dosa yang telah kamu perbuat, hai putra Ali 'Imran." (Tanbighul Ghafilin: 192-193).

-Ertinye siapa saja boleh tertawa selagi ingin. Dengan tertawa menunjukkan, bahwa seseorang sedang dalam keadaan senang. Bahkan tertawa bisa menjadi ilham bagi seorang penulis untuk membuat sebuah buku. Akan tetapi, tertawa dalam pengertian mengeluarkan suara meledak-ledak oleh sebab rasa suka, geli apalagi mengandung unsur menghina seseorang, ini akan lain ceritanya. Tertawa dengan cara seperti itu yang disuruh dihindari oleh Nabi Khidir as.

Allah swt berfirman, "Maka hendaklah mereka sedikit tertawa dan banyak menangis sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan." (QS. At-Taubah:82).

Rasullullah saw bersabda, "Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan sedikit tertawa, ...." (HR.Abu Dzar ra) .
Rasulullah saw tidak pernah tertawa, kecuali hanya tersenyum, tidak menoleh kecuali dengan wajah penuh (maksudnya: tidak melirik). (Ja'far Auf, Mas'ud dari Auf Abdillah)

-Berdasarkan hadits di atas, sebagian ulama berpendapat bahwa tersenyum itu hukumnya sunah, sedang tertawa terbahak-bahak dihukumi makruh. Maka bagi mereka yang tetap ingin sehat akalnya, seyogyanya menjauhi tertawa dengan cara demikian (terbahak-bahak atau meledak-ledak), kata Al-Faqih Abu Laits Samarqandi. Dengan kata lain, orang yang tidak bisa mengendalikan diri dan gemar tertawa-tawa, akan membuat fungsi akalnya terganggu, lengah dan lupa diri, yang berarti membuka pintu bagi syaitan untuk masuknya godaan.


Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Dan janganlah kamu banyak ketawa kerana banyak ketawa itu mematikan hati." (Riwayat Ahmad dan at-Tirmizi).

Saidina Umar al-Khattab pernah berkata, seseorang yang banyak ketawa nescaya akan kurang rasa takutnya kepada Allah. Apabila rasa takutnya berkurangan, maka akan kuranglah taatnya kepada Allah.


p/s: muhasabah diri adalah jalan yang terbaik untuk tak terlalu leka dengan keseronokan dan keriangan dunia sehingga alpa pada kehidupan yang kekal abadi yang harus kita kejar..orang lain sebuk berlumba lumba mencari keredhaan ALLAH..adakah kita juga di dalam golongan itu?

-Islam tidak pernah melarang umatnya untuk ketawa, tetapi biarlah di atas landasan syariat yang sederhana. Kita tidak dapat mengelakkan sesuatu yang semula jadi tercipta.




No comments:

Post a Comment